Selasa, 26 April 2016

Diskusi Interaktif Online - Meluaskan Manfaat Media Sosial

Diskusi Interaktif Online bisa menjadi solusi berbagi ide, gagasan dengan siapapun dan dimanapun. Diskusi Interaktif Online yang dilakukan di Group Warga Purbolinggo Lampung Timur,  merupakan sarana untuk meluaskan fungsi Group selain sebagai sarana mempererat silaturahim antar  anggota, juga sarana bertukar ide dan gagasan kreatif.

 Lebih dari itu, diskusi di Group yang dilakukan secara online ini juga memudahkan setiap anggota untuk berpartisipasi. Karena dilakukan secara online, maka diskusi dapat diikuti oleh peserta diskusi dari tempatnya masing masing.

Menurut Suyatno penggagas Diskusi Interaktif Online, merupakan rintisan untuk memperluas manfaat media sosial. Menurutnya, penggunaan Media Sosial saat ini didominasi fungsi aktualiasi personal, membuat jalinn pertemanan, dan sebagi media promosi. Semenatara untuk kegiatan edukasi, diskusi  dilakukan melalui media sosial masih perlu diperkaya. Atas dasar inilah Suyatno selaku Admin Group Facebook Warga Purbolinggo Lampung Timur memulai.

Pada diskusi Interaktif Online perdana yang di gelar pada Sabtu 23 April 2016, yang mengambil Tema “Permainan Anak Tempo Doeloe”,  mendapat respon yang lumayan baik. Acara yang disiapkan dalam durasi 1 hari mendapat respon dari puluhan anggota Group.

Sebagai Sekretaris Forum Cemerlang Bersama Lampung, Suyatno juga melihat fakta bahwa karena seseorang bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam dalam sehari untuk berinteraksi di dunia maya. Sehingga Diskusi Interaktif Online juga di desain hanya berdurasi 1 jam. Hal ini sebagi permulaan untuk mengubah kebiasaan “konsumtif” informasi (berselancar mencari informasi), menjadi “produktif”, berdiskusi berbagi informasi, pendapat dan gagasan positif. Secara langsung peserta diskusi telah memperkaya informasi melalui pendapat, ide dan gagasan.


Sebgai tindak lanjut dari Diskusi Interaktif Online #1 di Warga Purbolinggo Lampung Timur, Suyatno merencanakan akan kembali menggelar Diskusi Lanjutan pada 30 April 2016 dengan Tema, “Menggagas Komunitas Permainan Tradisional”, Meretas Peduli Untuk Meluaskan Fungsi.  

Melalui Diskusi ini diharapkan ada orang/pihak yang bersedia memprakarsai terbentuknya Komunitas Permainan Tradisional anak di Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur dan Sekitarnya untuk membngun spririt mengenalkan kembali Permainan Tradisional anak yang sudah hampir terlupakan.(yt)

Minggu, 24 April 2016

Permainan Tradisional Anak Jangan Tergerus Modernisasi

Purbolinggo - REFLEKSI Diskusi Interaktif Online  Melalui Group Facebook: Warga Purbolinggo Lampung Timur.

Tema: Permainan Anak Tempo Doeloe.
Peserta: Anggota Group Facebook Warga Purbolinggo Lampung Timur

Anak anak seperti kehilangan Masa kecil. Wilayah dan ruang bermainnya telah disekat oleh kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi. Mulai dari Perubahan jenis permainan.  wahana permainan digital dan visual telah mendominasi ketimbang wahana permainan lokal yang konvensional. Permainan berbasis perangkat lunak seperti akan menekuk habis  permainan cogklak, gobak sodor, dan lain lain.

Begitupun tontonan dan Hiburan hampir kehilangan sekat antara milik anak dan dewasa. Saat ini penyanyi cilik menyanyikan lagu orang dewasa. Yang dewasa menyanyikan lagu kekanak-kanakan.  Maksudnya bertujuan menghibur anak-anak tapi justru mengubur masa keemasan anak anak.
Permainan Anak anak Tradisional kini sulit ditemukan. Karena orang tua yang dulu pernah memainkannya juga "terkalahkan" dengan dalih "sudah bukan jamannya lagi". 

Kini banyak permainan anak yang dianggap bergengsi tapi sesungguhnya menurunkan empati, daya kreasi, mempersempit ruang sosialisasi dan kemampuan beraktualisasi.
Banyak permainan anak yang berbiaya mahal, tapi hanya membuat anak berfikir dangkal, merasa kesal dan berujung sesal.

Apa yang bisa dicermati dari permainan tradisional?

Permainan Anak tradisional, sebenarnya berbiaya murah. Lebih lumrah, membuat pikiran anak sumringah dan bisa mencegah anak anak marah. Kembali ke permainan tradisional tak perlu merasa gengsi. Karena bermanfaat untuk menunjang  interaksi,  sosialisasi, kreasi dan partisipasi.
Banyak Kesempatan Untuk menghidupkan Kembali Gairah Permainan Tradisional di Sekitar Lingkungan Kita. Anda Semua yang mengikuti Diskusi Interaktif ini Adalah Contoh Orang yang masih Peduli.

Lomba, Kompetisi, Festival Hingga Membentuk Komunitas Adalah jawaban dari Semua Keadaan dan Nasib Permainan Tradisional Anak Anak.
Pasti bahwa Permainan Anak Anak Mengandung Manfaat :
1. Melatih Kecerdasan Intelektual
2. Melatih Kecerdasan Emosi
3. Melatih Perkembangan Motorik
4. Melatih Perkembangan Fisik
5. Melatih Kerjasama Tim
6. Melatih Sosialisasi
Salam

Daftar Peserta:  Nirwana Religi, Letterman Aman, Syamsudin Kewolo, Santo, Mohamad Iskak Iskak, Sar, Mbah Mbah Roso, Didon Art Gall, Arter Diyu Artendensi, Eint Aditya, Masduri Rasyiid, Joko Coy, Dadang Suryana, Ojo Dumeh, Ratna Sari, Mbok Darmi, Siswanti, Dawai Mom's, Wwarsito Ito, Ahmad Azza, Mayasari Khomaya, Ahmad Saifudin, Muhari Kurniawan, Reza Baihaqi, Syamsudin Kewolo,Tomo Aja, Amoenk Lentera, Eko Cellular, Retno Kodrati, Putut Widiyanto Haniball Nugrosh, Oktha KanGeen BhunDa, Lailatul Fadilah, Riscie Moment Infinity, Dewi Masropa, Riyandani Bayu Hermawan, Gueest, Widi Tama Saputra, Satrio Budi Wibowo
Tanggal 23 April 2016  Pukul 20.00 - 21.10 wib
Transkrip Diskusi Baca Disini

Selasa, 12 April 2016

Pengurus FMP Cemerlang Bersama, Fasilitasi Kegiatan Karang Taruna.

Purbolinggo - Pengurus Bidang Ekonomi Kreatif FPM Cemerlang Bersama,  Dadang Suryana, memfasilitasi kegiatan pemuda Karang Taruna Kesuma Dirgantara Desa Tanjung Kesuma untuk merancang Konsep Saung Pintar Edukatif.

Kegiatan fasilitasi ini merupakan penerjemahan program Kerja FMP Cemerlang Bersama khususnya bidang ekonomi kreatif  bagi kalangan Pemuda Karang Taruna.

Pada Kesempatan itu Dadang selain menyediakan pendopo rumahnya untuk pertemuan Karang Taruna, juga mengajak seluruh Pengurus Karang Taruna untuk menyamakan persepsi dalam membuat program kegiatan yang bersifat kreatif.

Perlu diketahui bahwa Karang Taruna Kesuma Dirgantara  di bentuk pada Bulan September 2015 juga merupakan serangkaian upaya yang dilakukan oleh Dadang Suryana dan beberapa  Tokoh pemuda Tanjung Kesuma untuk kembali mengaktifkan organisai Pemuda di Desa tanjung Kesuma.

Sejak terbentuk hingga saat ini, Karang Taruna menyelenggarakan beberapa kegiatan diantaranya
1. Survai dan Pendataan Sosial, Ekonomi Tingkat Desa Tanjung Kesuma 
2. Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2015
3. Napak Tilas Tapal Batas Desa  Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2015
4. Berpartisipasi dalam Kegiatan Bazar Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran Lampung Timur
5. Berpartisipasi dalam Gerakan Sosial Koin Peduli Keselamatan Pengguna Jalan Purbolinggo






Minggu, 10 April 2016

Menjadi Warga Desa Yang Berdaya

Desa dengan segenap potensi dan kekayaan alam, berpotensi membuat warga masyarakatya sejahtera. Namun demikian ketika thanya sedikit orang saja yang mampu melihat potensi itu, maka besar kemungkinan potensi itu tidak bisa tergarap secara  optimal.

Mari kita tengok potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di sebuah desa. Ilustrasinya Dengan luas desa mencapai ratusan bahkan ribuan hektare, belum semua lahan yang terdapat di desa dimanfaatkan secara optimal. Ada lahan yang sudah penuh dengan komoditas tertentu, namun monokultur, ada lahan yang belum dimanfaatkan.

Ada desa yang bersemangat mengekstensifikasikan pertanian (memperluas lahan pertanian), namun masih kurang dalam intensifikasi pertanian (meningkatkan produktifitas hasil pertanian dengan lahan yang ada secara intensif). Sementara laju ekstensifikasi sebetulnya sudah harus dihentikan. Pengembangan dan peningkatan produksi pertanian seharunya sudah harus ditempuh melalui kegiatan intensifikasi. Bisa dengan menambah jeni komoditas tanaman, menggunakan bibit unggul, bercocok tanam dengan teknologi dan lain-lain.

Pergeseran ini membutuhkan peran semua pihak. Namun demikian peranan pemerintah daerah cukup dominan. Sebagai penyelenggara pemerintahan dan pembuat regulasi dan pelaksana pembangunan, maka arah kebijakan harus menuju pada pola-pola intensifikasi pertanian.

Pemerintah Desa juga memiliki peran penting penting dalam membuat arah dan kebijakan ekonomi bagi warga desanya. Sebagai satuan pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, setidaknya perangkat desa dan organisasi atau lembaga desa bisa mendengar langsung, bisa turut merasakan apa yang dialami warga masyarakat. Inilah yang perlu menjadi catatan dalam membuat Warga Desa Menjadi Lebih Berdaya.
(Penulis adalah Sekretaris Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlanga Bersama)

Kita Perlu Berdaya Dulu Sebelum Bisa Memberdayakan Orang Lain



Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlang Bersama (FPM CB) menggelar rapat Pelno Program Kerja (Minggu 10 April 2016). Acara  yang dihadiri oleh pengurus Harian dan Pengurus Bidang ini membahas usulan program kerja dari masing  masing bidang.

Rapat dipimpin Oleh Sigit Susilo, S.Pd. (Wakil Ketua FPM CB) dimulai dengan sambutan Purwianto, S.Pd. selaku  Ketua Umum FPM CB. Ia menegaskan bahwa rapat pleno ini menjadi bagian dari proses penguatan Forum. Sebagai sebuah organisasi, maka program Kerja adalah hal utama. Maka  prlu dibahas secara serius. Hal ini jugalah yang menjadi komitmennya untuk mendukung sepenuhnya kegiatan FPM CB.

Pada kesempatan berikutnya para ketua bidang juga menyampaikan Usulan Program Kerja Bidang. Rapat Pleno dimulai oleh Bambang Hendri Yanto (Ketua Bidang Ekonomi Kreatif), yang memaparkan 3 program dasar yaitu penggalian dan pendataan potensi usaha yang ada di masyarakat. Sudah ada 2 program terdekat  yang akan dilakukan di Bidang Ekonomi Kreatif, diantaranya memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Perajin yang memang sudah mebutuhkan mitra untuk memfasilitasi para perajin di Kecamatan Purbolinggo dan Kecamatan Way Bungur. Pada pembahasan ini juga kemudian berkembang agar FPM CB segera memiliki badan usaha sendiri , Selain sebagai salah satu contoh  bagi masyarakat, Usaha ini juga harus menghasilkan laba yang bisa digunakan sebagai sumber kas organisasi. Usahanya bisa meliputi Koperasi Serba Usaha dan atau lembagaia keuangan lainnya.



Salam Pemberdayaan

Salam Pemberdayaan!!
Inisiatif dan gagasan para pemberdaya lokal  sebenarnya memiliki keunggulan. Namun ketika dijalankan masing-masing, kekuatan itu bisa saja kekurangan daya dongkrak. Diperlukan sebuah forum diskusi, tempat saling berbagi ide, gagasan dan peluang. Pada langkah selanjutnya Wadah forum ini juga bisa menjadi fasilitaor bagi masyarakat dalam hal Edukasi, Pendidikan pelatihan, seminar, workshop, even organizer dll