Selasa, 16 Agustus 2016

Peringati HUT RI 71 th Warga Dusun I Tanjung Tirto Gelar Malam Tirakatan

Kemeriahan Peringatan HUT RI 71 th di rasaskan oleh warga Dusun I Tanjung Tirto Kecamatan Way Bungur Lampung Timur. Beragam kegiatan lomba dilselenggarakan dengan melibatkan anak - anak, remaja dan dewasa.
Acara yang diselenggarakan oleh pemuda dusun I Tanjung Tirto, dipusatkan di lingkungan Dusun I Tanjung Tirto.
Meriahnya lomba bukanlah semata
Kita jadikan desa yang kaya ini
Masruri Kepala Desa Tanjung Tirto dalam sambutannya, memyampaikan ucapan cukup terharu dan bangga karena warga Dusun I sangat antusias dalam.peringatan HUT RI. Ini semoga menjadi contoh bagi dusun lain di Tanjung Tirto.
Selain kemeriahan Yang perlu digaris bawahi adalah bagaimana mengisi kemerdekaan ini dengan hal hal positif. Kegiatan semacam ini perlu diagendakan ditahun berikutnya.
Purwianto S.Pd. selaku Ketua Komisi 3 DPRD Kab Lampung Timur menyampaikan bahwa kerukunan dan moral masyarakat menurun. Semoga dengan kegiatan seperti ini bisa makin erat.
Ia mengapresiasi acara tingkat dusun. Kalau ditingkat dusun saja seperti ini sudag sangat luar biasa.  Sekarang kita semua tinggal mengisi kemerdekaan.
Program pembangunan dari APBD Lampung Timur ada beberapa program yang akan masuk ke Desa Tanjung Tirto.
Semua dana yang masuk ke desa harus dikelola dengan baik. Mana yang dibutuhkan masyarakat harus didahulukan. Jika sudah 1 Milyar yang diperlukan adalah Sumber Daya Manusia yang baik.
Desa Tanjung Tirto sangat kondusikf, kerjasama perangkat desa baik. Masyarakat nya bersatu.
Kita mulai dari diri sendiri apa yang sudah dilakukan untuk desa, kecamatan dan kabupatennya.
Kedepan yang harus dilakukan bukan sekedar membangun fisik namun juga pembangunan ekonomi, sosial masyarakat.
Melalui Kegiatan ini mari kita tingkatkan.rasa nasionalisme.
Malam Tirakatan peringayan HUT RI 71 tahun ditandai dengan pemotongan tumpeng berlogo 71tahun. Acara potong tumpeng di pimpin oleh Bambang Hendriyanto Kepala Dusun I Tanjung Tirto. Potongan Tuimpeng diberikan Kepada Kepala Desa Tanjung Tirto.

Menelaah Ogoh-Ogoh sebagai Kreasi Karnaval pada Peringatan HUT RI 71 th di Kecamatan Purbolinggo

Mengapa Memilih Kreasi Ogoh-ogoh dalam membuat Kreasi Carnaval  Tingkat Kecamatan Purbolinggo? Adalah sebuah pertanyaan yang mengiang ketika menyaksikan secara langsung gelaran kegiatan Carnaval memeriahkan HUT RI 71 th tingkat Kecamatan Purbolinggo pada Selasa 16 Agustus 2016.

Rombongan Peserta Karnaval yang melakukan pawai mulai dari tingkat SD/MI, SMP hingga SMA/SMK rata-rata membuat kreasi Ogoh-ogoh, Jumlahnya bervasriasi mulai dari satu buah hingga beberapa buah. Ukurannya pun beragam dari ukuran mini hingga raksasa. Ukuran kreasi ini biasanya mengikuti kemampuan yang akan membawa.

Dalam situs Wikipedia disebut bahwa Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan; biasanya dalam wujud Rakshasa.Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti: naga, gajah,, Widyadari.

Dalam perkembangannya, Ogoh-ogoh untuk carnaval pun sudah mengalami modifikasi bentuk dan tokoh yang dibuat.

Sebagai sebuah karya seni, tidak ada yang salah ketika peserta karnaval memilih Ogoh-ogoh sebagai kreasi yang ditampilkan. Ini juga bagian dari khasanahn budaya dan seni asli Indonesia. Yang menjadi pertanyaan bagi penulis adalah kenapa mayoritas rombongan peserta Karnaval berkreasi hampir seragam yaitu Ogoh-ogoh? Bahkan terkesan (maaf) seperti menenggelamkan kreasi lain yang sebetulnya tidak kalah menarik, tetap mencerminkan budaya dan Seni Indonesia,dan melambangkan sisi yang lebih edukatif, dan yang lebih penting memiliki pesan dan spirit membangun mental generasi Muda.

Kreasi dan tampilan seni tradisional seperti Kuda Lumping, Reog Ponorogo, Group rebana yang menonjolkan kemampuan si pemain dan keharmonisan irama pengiring bisa menjadi spirit melestarikan kesenian tradisional dan religius. Namun jumlahnya ternyata tidak sebanding dengan kreasi yang penulis sebut di pragraf sebelumnya.

Semoga ini bisa menjadi bahan refleksi bagi semua pihak. Peserta Karnaval yang notabene sebagai penentu kreasi dan tampilan yang akan diusung dalam karnaval mungkin kedepan perlu mengukur berapa jumlah kreasi, komposisi dan jenis kreasi sehingga kesan yang muncul tidak monoton.

Sedangkan bagi panitia penyelenggara, kondisi ini bisa dijadikan acuan dasar dalam membuat aturan perlombaan. Tidak harus membatasi jenis dan bentuk kreasi, tapi lebih mendorong menentukan tema untuk  masing-masing peserta sehingga karnaval Purbolinggo bisa menjadi sebuah agenda yang lebih baik.

Masyarakat umum sebagai penikmat, sepatutnya mengambil sisi positif dari seluruh tampilan kreasi. Lihatlah secara proporsional dan secara pro aktif memberi masukan pada lembaga atau institusi yang menjadi peserta karnaval.

Semua tentu bertujuan baik. dan Demi kegiatan di Kecamatan yang memiliki nilai baik bagi semua pihak.
Sebagai saran, bagimana jika tema kedaerahan, (kearifan lokal) juga bisa di representasikan dalam Kegiatan Karnaval kedepan. Semoga Kegiatan yang Bertujuan Memeriahkan Peringatan Hari Ulang Tahu Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi lebih baik.

Sumber Bacaan :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ogoh-ogoh

Kamis, 21 Juli 2016

Kunjungan Lapang Pengurus FPM CB untuk Dukung Budidaya Pepaya

Untuk mendukung program kemitraan Budidaya Pepaya yang tengah dilakukan KUBE Tunas Kesuma, Dadang Suruana Pengurus Bidang Ekonomi Keratif Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlang Bersama Lampung Timur, melaksanakan kunjungan lapang  ke Desa Gunung Kramat Kecamatan Marga Sekampung Lampung Timur.
Menurut Dadang, kunjungan ini dilakukan bersama Pengurus Kube Tunas Kesuma dalam rangka melihat langsung aktifitas warga Desa Gunung Keramat dalam membudidayakan tanaman pepaya.
Menurutnya potensi Kebun pepaya jika dilakukan dengan optimal bisa memberi hasil produktif untuk warga masyarakat.
Hal inilah yang menjadi  modal untun pengembangan program kemitraan budidaya pepaya yang tengah di gulirkan KUBE Tunas Kesuma binaannya.

Selasa, 19 Juli 2016

Ketua Umum FPM Cemerlang Bersama Lampung Timur Lakukan Tanam Perdana Pepaya


Pada Senin 18 Juli 2016, Purwianto, S.Pd.  Ketua Umum Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlang Bersama menghadiri  Rangkaian Acara Pencanangan Gerakan Pemanfaatan Lahan Pekarangan & Tanam Perdana Pepaya  Program Kemitraan dengan Masyarakat yang di Selenggarakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tunas Kesuma Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur.

Acara ini juga di hadiri oleh Jajaran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lampung Timur,  Drs. Maryono  Selaku Camat Purbolinggo,  Sugianto HS., Pengurus LPMD Tanjung Kesuma, Anggota  BPD Tanjung Kesuma, Pengurus Anggota Karang Taruna Kesuma, Pengurus dan Anggota Lumbung Paceklik Campur Sari, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Desa Tanjung Kesuma dan warga masyarakat.

Purwianto S.Pd. yang juga selaku Ketua Komisi 3 DPRD Kab. Lampung Timur Sekaligus Ketua Umum Forum Pemberdayaan Masyarakat  “Cemerlang Bersama” Lampung Timur menyampaikan rasa optimis terhadap kegiatan yang di laksanakan Kube Tunas Kesuma. Ia menyitir bahwa selama ini banyak kelompok di bentuk karena program pemerintah, namun tidak berjalan sesuai harapan.

“Kube Tunas Kesuma ini dibentuk atas keinginan warga masyarakat maka punya potensi besar untuk berkembang. Secara pribadi dan kelembagaan saya mengaprsiasi, mendukung sekaligus mengupayakan agar niat baik kawan-kawan ini bisa terwujud. Apalagi tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, ujarnya.

Purwianto juga menegaskan kepada Jajaran Dinas dan Instansi terkait untuk melihat dan member perhatian secara khusus kepada Kelompok-kelompok yang dibentuk atas inisiatif warga masyarakat semacam ini. Ini adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan elemen lain untuk mendukung gerakan yang dilakukan oleh masyarakat.

Seremonial berikutnya adalah Pelepasan Balon Tunas Kesuma  dan Penanaman Perdana Pepaya yang dilakukan oleh Purwianto S.Pd. Ketua Komisi 3 DPRD kab Lampung Timur. Acara ini dilakukan untuk Menandai Dimulianya Program Kemitraan Budidaya Pepaya Bersama Masyarakat.

Sabtu, 16 Juli 2016

FPM Cemerlang Bersama Dukung Kemitraan Budidaya Pepaya Kube Tunas Kesuma

Terbentuknya Kube Tunas Kesuma di Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur membawa harapan baru bagi warga masyarakat dalam menunjang peningkatan perekonomian Keluarga.

Untuk mewujudkan rencana kerja kube yang prospektif, Dadang Suryana (Pengurus Bidang Ekonomi Kreatif) dan Suyatno Sekretaris Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlang Bersama dan beberapa warga Desa Tanjung Kesuma memprakarsai terbentuknya Kelompok Usaha Bersama Tunas Kesuma.

Pada tahap awal, Kube Tunas Kesuma sedang menjalankan  Gerakan pemanfaatan lahan pekarangan dengan Program Kemitraan Budidaya Pepaya bersama warga masyarakat.

Untuk menadai dimulainya Gerakan ini,  Pengurus Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tunas Kesuma mengundang beberapa pihak untuk hadir pada Gerakan Tanam Perdana Pepaya, Senin 18 Juli 2016 di Jl. Lintas Timur Dsn VI Tanjung Kesuma pkl 13.00 wib.

Acara yang dilaksanakan oleh KUBE Tunas Kesuma Sub Bidang Budidaya Pepaya Kemitraan ini akan diisi dengan Penanaman 2000 batang pepaya di pekarangan dan lahan warga setempat.
Pada tahap awal, Kube Tunas Kesuma ini  mengajak warga Tanjung Kesuma dan sekitarnya.untuk membudidayakan  Pepaya dipekarangan dan lahan.

Pada tahap Berikutnya kube Tunas Kesuma juga akan menggarap bidang Peternakan, Perikanan, Home Industry, Jasa, dan Serba Usaha.

Minggu, 03 Juli 2016

Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H

Segenap Pengurus Forum Pemberdayaan Masyarakat "Cemerlang Bersama" Lampung Timur
Mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin





Tertanda:
Ketua Umum            : Purwianto, S.Pd.
Ketua 1                     : Sigit Susilo, S.Pd.
Ketua 2                     : Ali Basya, S.Ag.
Sekretaris                 : Suyatno, SP.
Wakil Sekretaris     : Benny Bintoro, A.Md.
Bendahara               : Imam Suhadi, S.Pd.I
Wakil Bendahara   : Surani

Kamis, 30 Juni 2016

Jangan Like Postingan Ini!.

Kecepatan Aliran informasi tak selalu selaras dengan kecepatan aliran inspirasi.
Netizen bisa saja dibuai info "pepesan kosong" yang akhirnya merelakan jempolnya untuk memberi "like" pada postingan tertentu yang isinya sebetulnya "nggak mutu".
"Kan nggak ada ruginya???"
Ya.. betul dan nggak ada ruginya, namun nggak ada untungnya juga kan?.
Bagi yang memberi like, mungkin kebiasaan memberikan like pada postingan apapun tak mengurangi apapun yang dimiliki. Namu sadarkah bahwa semakin banyak like yang diterima sebuah postingan maka akan menyemangati penulisnya untuk terus membuat postingan.
Jika postingan ini berisi hal hal positif masih mendingan.. ada manfaatnya. Nah kalau postingannya cuma hoax alias berita palsu (bohong), apalagi menyudutkan dan atau memfitnah, apa akibatnya??
"Ini kan tradisi baru dalam ber - medsos?"
Ya... betul, tapi tradisi baru jangan sampai menggerus kebiasaan/ tradisi lama . Maksudnya kalau memberi like pada berita yang tidak mengandung unsur edukatif dan bisa memberi inspirasi, berarti Anda sedang membantu memperluas informasi yang berdampak negatif. Jika info itu kemudian di tiru satu orang, lalu bertambah jadi dua orang empat orang begitu seterusnya.. apa yang terjadi?
Anda bisa saja sedang berada dalam lingkar pelipat gandaan dampak negatif sebuah informasi.

Niatnya baik ingin berbagi imformasi, jangan jangan malah mempercepat aliran konspirasi he he.
Jadi luangkan waktu sejenak untuk membaca dan menelaah informasi yang Anda terima.
Bijaksanalah memerintah ibu jari Anda untuk memberi like. Pikirkan dampak like Anda!.
Salam.

Selasa, 21 Juni 2016

Kube Tunas Kesuma Mulai Program Kemitraan Budidaya Pepaya di Tanjung Kesuma

Pengurus Kube Tunas Kesuma melaksanakan sosialisai program Kemitraan Budidaya Pepaya di Desa Tanjung Kesuma Selasa 21 Juni 2016.
Sekretaris Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlang Bersama, yang juga dipercaya menjadi Sekretaris Kube Tunas Kesuma Suyatno yang turut dalam keguatan sosialisasi tersebut menyampaikan bahwa Gerakan Peduli Lingkungan pemanfaatan lahan  pekarangan warga ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi ekonomi dan ekologi.
Mengingat saat ini masih banyak lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan secara optimal, diharapkan dengan gerakan kemitraan budidaya pepaya bisa menjadi salah satu upaya peningkatan manfaat lahan pekarangan.
Saryono selaku Koordinator Humas Kube Tunas Kesuma menyampiaikan bahwa pada tahap pertama, direncanakan akan ditanam 2000 batang tanaman pepaya di Desa Tanjung Kesuma.
Kegiatan yang tengah dilakukan saat ini adalah melakukan sosialisasi dan pendaftaran earga yang akan mengikuti program kemitraan budidaya pepaya.
Saryono menargetkan jumlah buah pepaya nantinya minimal 3 ton setiap kali panen. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemasaran hasil pepaya.

Rabu, 01 Juni 2016

Pembentukan Kelompok Usaha Bersama

Pada Rabu 01 Juni 2016, Dadang Suryana (Bidang Ekonomi Produktif FPM CB), memfasilitasi Pertemuan Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tunas Kesuma di Desa Tanjung Kesuma Purbolinggo Lampung Timur.
KUBE Tunas Kesuma dibentuk atas inisiatif warga Tanjung Kesuma untuk meningkatkan tataf hidup dan perekonomian warga masyarakat.
Pertemuan ini dihadiri oleh 10 orang perwakilan tokoh masyarakat pemuda dan warga dari beberapa dusun yang ada di Desa Tanjung Kesuma.
Ahmad Khusaini (Ketua Karang Taruna), Chaidir Anwar (Pemuda Tanjung Kesuma), Saryono (Dusun VI), Salim (Tokoh Masyarakat), Dadang Suryana (Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlang Bersama), Suwarto (Tokoh Agama Katholik Tanjung Kesuma), Purwanto (Sie. Perekonomian LPMD Tanjung Kesuma ), Sugiarto ( Sie. Lingkungan Hidup LPMD Tanjung Kesuma), Karyono (Dusun III),
Susunan Pengurus
Pelindung : Kepala Desa Tanjung Kesuma
Penasehat : LPMD Tanjung Kesuma Seksi Perekonomian dan Lingkungan Hidup
Ketua        : Salim
Sekretaris  : Suyatno
Bendahara    : Dadang Suryana
Seksi Humas : Saryono & Ahmad Khusaini
Seksi Teknis : Tri Hendro S. & Sugito
Program Kerja  KUBE Tunas Kesuma pada tahap awal adalah:
1.  Membentuk Kube di tingkat Dusun di Desa Tanjung Kesuma.
2.  MengembangkanProgram Kemitraan Budidaya Tanaman Pepaya di Pekarangan Warga Masyarakat.

Senin, 16 Mei 2016

Gerakan Belanja Ke Warung Tetangga

Lampung Timur

Mari Dukung Gerakan Belanja Ke Warung Tetangga, sebagai sebuah Gerakan Sosial Mendukung Perekonomian Lokal.

Setiap hari kita membelanjakan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Sadarkah bahwa yang yang kita belanjakan memberi manfaat yang besar bagi setiap penyedia barang / jasa (para pedagang).

Namun munculnya konsep toko/warung modern  secara perlahan mengubah kebiasaan lama kita yaitu "Belanja Ke Warung Tetangga". Untuk kebutuhan tertentu kita kerap dengan mudah memutuskan untuk belanja ke toko/warung modern.

Tidak ada yang salah dengan keputusan Anda kemana pun membelanjakan uang. Karena itu adalah hak pemilik uang.

Namun mari kita lihat dengan nurani kita, sebelum muncul gerai toko modern masuk ke berbagai penjuru wilayah, bahkan sudah masuk hingga perdesaan, siapakah orang yang menyediakan berbagai kebutuhan kita?

Ya.. para pedagang yang letaknya dekat dengan rumah kita (tetangga). Mereka Adalah orang yang kita Kenal. Mereka pun mengenal kita.  Mungkin saja mereka  masih termasuk tetangga dekat, kerabat atau bahkan mungkin saudara kita.

Mereka berdagang tentu bertujuan untuk mencari penghasilan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Mereka juga mencari biaya untuk menyekolahkan anak (sama dengan apa yang kita lakukan). Bahkan mereka juga menyisihkan uang hasil usaha mereka untuk kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal kita. Sebagai misal di lingkungan ada kegiatan peringatan hari besar nasional atau keagamaan mereka pun berpartisipasi dengan uang hasil usaha mereka.

Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita. Segala bentuk kesusahan yang kita alami, tetangga pasti tak akan tinggal diam.  Mereka bisa saja memberikan simpati bahkan hingga memberikan uluran kepedulian. Tetangga berdagang penuh dengan tolerasi dan kekeluargaan.

Mari kita lihat ilustrasinya.
Jika dalam sebuah wilayah Kecamatan berpenduduk 50.000 jiwa. Masing masing orang membelanjakan uang
Rp. 3.000,-/per hari maka ada total uang yang dibelanjakan Rp. 150.000.000,-
Jika Rp. 4.000,- = Rp. 200.000.000,-
Jika Rp. 5.000,- = Rp. 250.000.000,-
Jika Rp. 10.000,-/orang = Rp. 500.000.000,- perhari yang berputar di wilayah kita.

Tetapi Mari kita lihat Fakta?
Apa jadinya jika perputaran uang dalam satu wilayah ternyata malah banyak terserap keluar wilayah melalui: toko/warung Modern yang notabene tidak menjual produk warga lokal atau bahan bakunya bukan berasal dari wilayah lokal. Berarti manfaat bagi warga lokal jumlahnya sangat kecil. Bukan aja manfaat ekonomi. Dampak secara sosial, juga tidak begitu bisa dirasakan oleh masyarakat lokal.

Jika yang tersebut sebagian besar dibelanjakan melalui warung di sekitar, maka uang itu akan dibelanjakan lagi ke;
1. Pasar untuk jenis barang yang diproduksi secara massal oleh pabrik.
2. Kepada tetangga yang bekerja sebagai petani yang menanam sayur mayur dan hasil bumi lainnya.
3. Pelaku usaha Mikro (home industri) pembuat makanan ringan =keripik, kelanting, kerupuk, gorengan, kue dll.
4. Untuk kebutuhan hidup pribadi dan akan dibelanjakan juga disekitar nya.

Mari kita analisa:

Berapa banyak orang yang menerima manfaat dari besaran uang tersebut diatas. ?  Tentu Banyak he he he.. jumlahnya bisa puluhan, ratusan bahkan ribuan orang yang akan menerima manfaat baik langsung maupun tidak langsung dari perputaran uang tersebut. Para petani makin bergairah untuk bercocok tanam, pelaku usaha Mikro dan Home industri makin berkembang, tenaga kerja lokal akan banyak terserap. Lalu akan tercipta lapangan kerja baru bagi pemasar keliling (kampaser produk makanan ringan, kerajinan dan lain lain).

"Gerakan Belanja Ke Warung Tetangga" bisa menjadi momentum untuk menguatkan perekonomian lokal.

Cara Mendukung Gerakan ini cukup mudah.. KLIN DI SINI lalu Sukai
Terimakasih



Senin, 09 Mei 2016

Partisipasi Pemuda Desa Dalam Gotong Royong

Pengurus Karang Taruna Kesuma Dirgantara
Desa Tanjung Kesuma melaksanakan A
ksi Peduli Keselamatan Pengguna Jalan. Foto diambil
di Jl. Bungur Raya, Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo
Lampung Timur (09/05/2016)
Pemuda Harapan Bangsa, bukanlah istilah yang asing bagi kita. Kerap didengungkan, namun minim diberi ruang peran dan partisipasi.
Contoh kecil adalah keberadaan pemuda desa. Jumlahnya tidaklah sedikit. Namun seringkali keberadaannya tak signifikan dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan desa.
Mengapa??
1. Apakah karena Pemudanya enggan aktif berkegiatan di desa?
2. Ataukan karena sikap Aparatur Pemerintah Desa yang kurang pro aktif memerankan pemuda dalam pembangunan desa?
Keduanya bisa benar adanya. tinggal porsinya besar yang mana.
Jika butir pertama yang terjadi, patutlah dipertanyakan di sebuah desa ada berapa organisasi yang semestinya ada dan dikhususkan bagi pemuda untuk berkegiatan. Belum lagi ada lembaga desa yang secara khusus ditugasi memberdayakan pemuda. Apakah sudah berperan optimal?

Selasa, 26 April 2016

Diskusi Interaktif Online - Meluaskan Manfaat Media Sosial

Diskusi Interaktif Online bisa menjadi solusi berbagi ide, gagasan dengan siapapun dan dimanapun. Diskusi Interaktif Online yang dilakukan di Group Warga Purbolinggo Lampung Timur,  merupakan sarana untuk meluaskan fungsi Group selain sebagai sarana mempererat silaturahim antar  anggota, juga sarana bertukar ide dan gagasan kreatif.

 Lebih dari itu, diskusi di Group yang dilakukan secara online ini juga memudahkan setiap anggota untuk berpartisipasi. Karena dilakukan secara online, maka diskusi dapat diikuti oleh peserta diskusi dari tempatnya masing masing.

Menurut Suyatno penggagas Diskusi Interaktif Online, merupakan rintisan untuk memperluas manfaat media sosial. Menurutnya, penggunaan Media Sosial saat ini didominasi fungsi aktualiasi personal, membuat jalinn pertemanan, dan sebagi media promosi. Semenatara untuk kegiatan edukasi, diskusi  dilakukan melalui media sosial masih perlu diperkaya. Atas dasar inilah Suyatno selaku Admin Group Facebook Warga Purbolinggo Lampung Timur memulai.

Pada diskusi Interaktif Online perdana yang di gelar pada Sabtu 23 April 2016, yang mengambil Tema “Permainan Anak Tempo Doeloe”,  mendapat respon yang lumayan baik. Acara yang disiapkan dalam durasi 1 hari mendapat respon dari puluhan anggota Group.

Sebagai Sekretaris Forum Cemerlang Bersama Lampung, Suyatno juga melihat fakta bahwa karena seseorang bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam dalam sehari untuk berinteraksi di dunia maya. Sehingga Diskusi Interaktif Online juga di desain hanya berdurasi 1 jam. Hal ini sebagi permulaan untuk mengubah kebiasaan “konsumtif” informasi (berselancar mencari informasi), menjadi “produktif”, berdiskusi berbagi informasi, pendapat dan gagasan positif. Secara langsung peserta diskusi telah memperkaya informasi melalui pendapat, ide dan gagasan.


Sebgai tindak lanjut dari Diskusi Interaktif Online #1 di Warga Purbolinggo Lampung Timur, Suyatno merencanakan akan kembali menggelar Diskusi Lanjutan pada 30 April 2016 dengan Tema, “Menggagas Komunitas Permainan Tradisional”, Meretas Peduli Untuk Meluaskan Fungsi.  

Melalui Diskusi ini diharapkan ada orang/pihak yang bersedia memprakarsai terbentuknya Komunitas Permainan Tradisional anak di Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur dan Sekitarnya untuk membngun spririt mengenalkan kembali Permainan Tradisional anak yang sudah hampir terlupakan.(yt)

Minggu, 24 April 2016

Permainan Tradisional Anak Jangan Tergerus Modernisasi

Purbolinggo - REFLEKSI Diskusi Interaktif Online  Melalui Group Facebook: Warga Purbolinggo Lampung Timur.

Tema: Permainan Anak Tempo Doeloe.
Peserta: Anggota Group Facebook Warga Purbolinggo Lampung Timur

Anak anak seperti kehilangan Masa kecil. Wilayah dan ruang bermainnya telah disekat oleh kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi. Mulai dari Perubahan jenis permainan.  wahana permainan digital dan visual telah mendominasi ketimbang wahana permainan lokal yang konvensional. Permainan berbasis perangkat lunak seperti akan menekuk habis  permainan cogklak, gobak sodor, dan lain lain.

Begitupun tontonan dan Hiburan hampir kehilangan sekat antara milik anak dan dewasa. Saat ini penyanyi cilik menyanyikan lagu orang dewasa. Yang dewasa menyanyikan lagu kekanak-kanakan.  Maksudnya bertujuan menghibur anak-anak tapi justru mengubur masa keemasan anak anak.
Permainan Anak anak Tradisional kini sulit ditemukan. Karena orang tua yang dulu pernah memainkannya juga "terkalahkan" dengan dalih "sudah bukan jamannya lagi". 

Kini banyak permainan anak yang dianggap bergengsi tapi sesungguhnya menurunkan empati, daya kreasi, mempersempit ruang sosialisasi dan kemampuan beraktualisasi.
Banyak permainan anak yang berbiaya mahal, tapi hanya membuat anak berfikir dangkal, merasa kesal dan berujung sesal.

Apa yang bisa dicermati dari permainan tradisional?

Permainan Anak tradisional, sebenarnya berbiaya murah. Lebih lumrah, membuat pikiran anak sumringah dan bisa mencegah anak anak marah. Kembali ke permainan tradisional tak perlu merasa gengsi. Karena bermanfaat untuk menunjang  interaksi,  sosialisasi, kreasi dan partisipasi.
Banyak Kesempatan Untuk menghidupkan Kembali Gairah Permainan Tradisional di Sekitar Lingkungan Kita. Anda Semua yang mengikuti Diskusi Interaktif ini Adalah Contoh Orang yang masih Peduli.

Lomba, Kompetisi, Festival Hingga Membentuk Komunitas Adalah jawaban dari Semua Keadaan dan Nasib Permainan Tradisional Anak Anak.
Pasti bahwa Permainan Anak Anak Mengandung Manfaat :
1. Melatih Kecerdasan Intelektual
2. Melatih Kecerdasan Emosi
3. Melatih Perkembangan Motorik
4. Melatih Perkembangan Fisik
5. Melatih Kerjasama Tim
6. Melatih Sosialisasi
Salam

Daftar Peserta:  Nirwana Religi, Letterman Aman, Syamsudin Kewolo, Santo, Mohamad Iskak Iskak, Sar, Mbah Mbah Roso, Didon Art Gall, Arter Diyu Artendensi, Eint Aditya, Masduri Rasyiid, Joko Coy, Dadang Suryana, Ojo Dumeh, Ratna Sari, Mbok Darmi, Siswanti, Dawai Mom's, Wwarsito Ito, Ahmad Azza, Mayasari Khomaya, Ahmad Saifudin, Muhari Kurniawan, Reza Baihaqi, Syamsudin Kewolo,Tomo Aja, Amoenk Lentera, Eko Cellular, Retno Kodrati, Putut Widiyanto Haniball Nugrosh, Oktha KanGeen BhunDa, Lailatul Fadilah, Riscie Moment Infinity, Dewi Masropa, Riyandani Bayu Hermawan, Gueest, Widi Tama Saputra, Satrio Budi Wibowo
Tanggal 23 April 2016  Pukul 20.00 - 21.10 wib
Transkrip Diskusi Baca Disini

Selasa, 12 April 2016

Pengurus FMP Cemerlang Bersama, Fasilitasi Kegiatan Karang Taruna.

Purbolinggo - Pengurus Bidang Ekonomi Kreatif FPM Cemerlang Bersama,  Dadang Suryana, memfasilitasi kegiatan pemuda Karang Taruna Kesuma Dirgantara Desa Tanjung Kesuma untuk merancang Konsep Saung Pintar Edukatif.

Kegiatan fasilitasi ini merupakan penerjemahan program Kerja FMP Cemerlang Bersama khususnya bidang ekonomi kreatif  bagi kalangan Pemuda Karang Taruna.

Pada Kesempatan itu Dadang selain menyediakan pendopo rumahnya untuk pertemuan Karang Taruna, juga mengajak seluruh Pengurus Karang Taruna untuk menyamakan persepsi dalam membuat program kegiatan yang bersifat kreatif.

Perlu diketahui bahwa Karang Taruna Kesuma Dirgantara  di bentuk pada Bulan September 2015 juga merupakan serangkaian upaya yang dilakukan oleh Dadang Suryana dan beberapa  Tokoh pemuda Tanjung Kesuma untuk kembali mengaktifkan organisai Pemuda di Desa tanjung Kesuma.

Sejak terbentuk hingga saat ini, Karang Taruna menyelenggarakan beberapa kegiatan diantaranya
1. Survai dan Pendataan Sosial, Ekonomi Tingkat Desa Tanjung Kesuma 
2. Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2015
3. Napak Tilas Tapal Batas Desa  Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2015
4. Berpartisipasi dalam Kegiatan Bazar Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran Lampung Timur
5. Berpartisipasi dalam Gerakan Sosial Koin Peduli Keselamatan Pengguna Jalan Purbolinggo






Minggu, 10 April 2016

Menjadi Warga Desa Yang Berdaya

Desa dengan segenap potensi dan kekayaan alam, berpotensi membuat warga masyarakatya sejahtera. Namun demikian ketika thanya sedikit orang saja yang mampu melihat potensi itu, maka besar kemungkinan potensi itu tidak bisa tergarap secara  optimal.

Mari kita tengok potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di sebuah desa. Ilustrasinya Dengan luas desa mencapai ratusan bahkan ribuan hektare, belum semua lahan yang terdapat di desa dimanfaatkan secara optimal. Ada lahan yang sudah penuh dengan komoditas tertentu, namun monokultur, ada lahan yang belum dimanfaatkan.

Ada desa yang bersemangat mengekstensifikasikan pertanian (memperluas lahan pertanian), namun masih kurang dalam intensifikasi pertanian (meningkatkan produktifitas hasil pertanian dengan lahan yang ada secara intensif). Sementara laju ekstensifikasi sebetulnya sudah harus dihentikan. Pengembangan dan peningkatan produksi pertanian seharunya sudah harus ditempuh melalui kegiatan intensifikasi. Bisa dengan menambah jeni komoditas tanaman, menggunakan bibit unggul, bercocok tanam dengan teknologi dan lain-lain.

Pergeseran ini membutuhkan peran semua pihak. Namun demikian peranan pemerintah daerah cukup dominan. Sebagai penyelenggara pemerintahan dan pembuat regulasi dan pelaksana pembangunan, maka arah kebijakan harus menuju pada pola-pola intensifikasi pertanian.

Pemerintah Desa juga memiliki peran penting penting dalam membuat arah dan kebijakan ekonomi bagi warga desanya. Sebagai satuan pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, setidaknya perangkat desa dan organisasi atau lembaga desa bisa mendengar langsung, bisa turut merasakan apa yang dialami warga masyarakat. Inilah yang perlu menjadi catatan dalam membuat Warga Desa Menjadi Lebih Berdaya.
(Penulis adalah Sekretaris Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlanga Bersama)

Kita Perlu Berdaya Dulu Sebelum Bisa Memberdayakan Orang Lain



Forum Pemberdayaan Masyarakat Cemerlang Bersama (FPM CB) menggelar rapat Pelno Program Kerja (Minggu 10 April 2016). Acara  yang dihadiri oleh pengurus Harian dan Pengurus Bidang ini membahas usulan program kerja dari masing  masing bidang.

Rapat dipimpin Oleh Sigit Susilo, S.Pd. (Wakil Ketua FPM CB) dimulai dengan sambutan Purwianto, S.Pd. selaku  Ketua Umum FPM CB. Ia menegaskan bahwa rapat pleno ini menjadi bagian dari proses penguatan Forum. Sebagai sebuah organisasi, maka program Kerja adalah hal utama. Maka  prlu dibahas secara serius. Hal ini jugalah yang menjadi komitmennya untuk mendukung sepenuhnya kegiatan FPM CB.

Pada kesempatan berikutnya para ketua bidang juga menyampaikan Usulan Program Kerja Bidang. Rapat Pleno dimulai oleh Bambang Hendri Yanto (Ketua Bidang Ekonomi Kreatif), yang memaparkan 3 program dasar yaitu penggalian dan pendataan potensi usaha yang ada di masyarakat. Sudah ada 2 program terdekat  yang akan dilakukan di Bidang Ekonomi Kreatif, diantaranya memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Perajin yang memang sudah mebutuhkan mitra untuk memfasilitasi para perajin di Kecamatan Purbolinggo dan Kecamatan Way Bungur. Pada pembahasan ini juga kemudian berkembang agar FPM CB segera memiliki badan usaha sendiri , Selain sebagai salah satu contoh  bagi masyarakat, Usaha ini juga harus menghasilkan laba yang bisa digunakan sebagai sumber kas organisasi. Usahanya bisa meliputi Koperasi Serba Usaha dan atau lembagaia keuangan lainnya.



Salam Pemberdayaan

Salam Pemberdayaan!!
Inisiatif dan gagasan para pemberdaya lokal  sebenarnya memiliki keunggulan. Namun ketika dijalankan masing-masing, kekuatan itu bisa saja kekurangan daya dongkrak. Diperlukan sebuah forum diskusi, tempat saling berbagi ide, gagasan dan peluang. Pada langkah selanjutnya Wadah forum ini juga bisa menjadi fasilitaor bagi masyarakat dalam hal Edukasi, Pendidikan pelatihan, seminar, workshop, even organizer dll